Senin, 13 Mei 2013

Sistem kliring dan pemindahan dana di indonesia



SISTEM KLIRING DAN PEMINDAHAN DANA ELEKTRONIK DI INDONESIA

Prinsip Kliring :
Kliring (dari bahasa Inggris clearing) sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut. Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi. Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya. Proses kliring adalah termasuk pelaporan / pemantauan, marjin risikonettingtransaksi dagang menjadi posisi tunggal, penanganan perpajakan dan penanganan kegagalan.

Di Amerika, kliring antar bank dilaksanakan melalui Automated Clearing House (ACH), dimana aturan dan regulasinya diatur oleh NACHA-The Electronic Payments Association,yang dahulu dikenal dengan nama National Automated Clearing House Association, serta Federal Reserve. Jaringan ACH ini akan bertindak selaku pusat fasilitas kliring untuk semua transaksi transfer dana secara elektronik. Kliring antar bank atas cek dilaksanakan oleh bank koresponden danFederal Reserve.
 Mekanisme proses Kliring Elektronik adalah sebagai berikut :
1.      Mempersiapkan warkat dan dokumen kliring meliputi pemisahan warkat menurut jenis transaksinya (warkat debet atau warkat kredit), pembubuhan stempel kliring dan pencantuman informasi MICR code line baik pada warkat maupun pada dokumen kliring.
2.       Selanjutnya Bank pengirim merekam data warkat kliring ke dalam sistem TPK dengan menggunakan mesin reader encoder atau meng-input data warkat untuk menghasilkan DKE.
3.       Mengelompokkan warkat dalam batch kemudian menyusunnya dalam bundel warkat yang terdiri dari: BPWD/BPWK; Lembar Substitusi; KartuBatch Warkat Debet/Kredit ; Warkat Debet/Kredit.
4.      Mengirimkan batch DKE secara elektronik melalui JKD ke SPKE di penyelenggara. Fisik warkat dari DKE selanjutnya dikirim ke penyelenggara untuk dipilah berdasarkan bank tertuju secara otomasi dengan menggunakan mesin baca pilah berteknologi image.
5.      Peserta dapat melihat status DKE di TPK masingmasing, apakah pengiriman tersebut sukses atau gagal.
6.      SPKE akan memproses DKE yang diterima secara otomatis setelah batas waktu transmit DKE berakhir
7.      Selanjutnya SPKE akan mem-broadcast informasi hasil kliring kepada seluruh TPK sehingga peserta dapat secara on-line melihat posisi hasil kliring melalui TPK
Hasil perhitungan DKE tersebut (Bilyet Saldo Kliring) selanjutnya dibukukan ke rekening giro masing-masing bank di sistem Bank Indonesia.

Sistem Kliring Elektronik Di Indonesia:
Di Indonesia, untuk kliring antar bank atas transfer dana secara elektronik dan atas cek dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral. Sedangkan proses kliring atas transaksi efek dilaksanakan oleh P.T Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan proses kliring atas transaksi kontrak berjangka dilaksanakan olek P.T Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Secara umum kliring melibatkan lembaga keuangan yang memiliki permodalan yang kuat yang dikenal dengan sebutan mitra pengimbang sentral (MPS) atau disebut juga central counterparty . MPS ini menjadi pihak dalam setiap transaksi yang terjadi baik sebagai penjual maupun sebagai pembeli. Dalam hal terjadinya kegagalan penyelesaian atas suatu transaksi maka pelaku pasar menanggung suatu risiko kredit yang distandarisasi dari MPR.
Dasar perhitungan dalam Kliring Elektonik adalah Data Keuangan Elektronik (DKE).  Perhitungan hasil kliring tersebut akan tercermin dalam Bilyet Saldo Kliring yang dapat bersaldo kredit (menang kliring) atau bersaldo debet (kalah kliring) untuk dibukukan secara efektif langsung ke rekening giro masing-masing bank di Bank Indonesia tanpa memperhatikan kecukupan dana yang tersedia (netting settlement).
Apabila jumlah kekalahan kliring melampaui saldo rekeningnya di Bank Indonesia dan peserta tidak dapat menutupnya sampai dengan Bank Indonesia menutup sistem akunting, maka bank yang bersangkutan dinyatakan memiliki Saldo Giro Negatif. Apabila Saldo Giro Negatif tersebut tidak dapat ditutup sampai dengan pukul 09.00 WIB pada hari kerja berikutnya, peserta tersebut akan dikenakan sanksi penghentian sementara dari kliring lokal oleh Bank Indonesia.
           
Dokumen Kliring :
Dokumen kliring merupakan dokumen kontrol dan berfungsi sebagai alat bantu dalam proses perhitungan kliring yang terdiri dari :
1.      Bukti Penyerahan Warkat Debet – Kliring Penyerahan (BPWD)
2.      Bukti Penyerahan Warkat Kredit – Kliring Penyerahan (BPWK)
3.      Kartu Batch Warkat Debet
4.      Kartu Batch warkat Kredit
5.      Lembar Subsitusi.

Setiap warkat dan dokumen kliring yang digunakan wajib memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan Bank Indonesia antara lain meliputi kualitas kertas, ukuran, dan rancang bangun. Setiap pembuatan dan pencetakan warkat dan dokumen kliring untuk pertama kali dan atau perubahannya oleh peserta wajib memperoleh persetujuan secara tertulis dari Bank Indonesia Dalam Kliring Elektronik, agar data pada warkat dan dokumen kliring dapat dibaca oleh mesin baca pilah yang ada di Penyelenggara maka warkat dan dokumen kliring tersebut wajib dicantumkan Magnetic Ink Character Recognition (MICR) code line. MICR adalah tinta magnetic khusus yang dicantumkan pada clear band yang merupakan informasi dalam bentuk angka dan symbol.

 Penyelenggaraan Kliring :
1.      Siklus Kliring Nominal Besar, terdiri dari :
a)      Kliring Penyerahan Nominal Besar
b)      Kliring Pengembalian Nominal Besar Kedua kegiatan kliring tersebut dilakukan pada hari yang sama.
2.      Siklus Kliring Ritel, terdiri dari :
a)      Kliring Penyerahan Ritel
b)      Kliring Pengembalian Ritel Kedua kegiatan kliring tersebut dilakukan pada tanggal yang berbeda yaitu kegiatan kliring pada huruf b dilakukan pada hari kerja berikutnya setelah kegiatan kliring pada huruf a dilaksanakan.
Keterangan :
·         Kliring penyerahan bagian pertama dari siklus kliring guna menghitung warkat yang disampaikan oleh peserta.
·         Kliring Pengembalian merupakan bagian kedua dari suatu siklus kliring guna menghitung warkat debet kliring penyerahan yang ditolak berdasar alasan yang ditetapkan dalam ketentuan Bank Indonesia


Sumber:

Jasa-Jasa Bank


Jasa-Jasa Bank
INKASO
Inkaso merupakan kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat.
1. WARKAT INKASO
a. Warkat inkaso tanpa lampiran
Yaitu warkat – warkat inkaso yang tidak dilampirkan dengan dokumen –dokumen apapun seperti cek, bilyet giro, wesel dan surat berharga
b. Warkat inkaso dengan lampiran
Yaitu warkat – warkat inkaso yang dilampirkan dengan dokumen – dokumen lainnya seperti kwitansi, faktur, polis asuransi dan dokumen – dokumen penting.
2. JENIS INKASO
a. Inkaso Keluar
Merupakan kegiatan untuk menagih suatu warkat yang telah diterbitkan oleh nasabah bank lain. Di sini bank menerima amanat dari nasabahnya sendiri untuk menagih warkat tersebut kepada seseorang nasabah bank lain di kota lain.
b. Inkaso masuk
Merupakan kegiatan yang masuk atas warkat yang telah diterbitkan oleh nasabah sendiri. Dalam kegiatan inkaso masuk, bank hanya memeriksa kecukupan dari nasabahnya yang telah menerbitkan warkat kepada pihak ke tiga.
Keuntungan transaksi inkasso
Inkaso memiliki manfaat atau keuntungan seperti diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Membantu lebih efektif dan efisien dalam penyelesaian tagihan antar kota.
  • Lebih bonafid dan nasabah memiliki reputasi yang lebih jelas.
  • Kemudahan dalam penagihan pembayaran atas warkat-warkat dengan biaya yang kompetitif.
Mekanisme atau prosedur inkasso
Inkaso dibedakan menjadi:
a. Inkaso melalui bank lain yaitu inkaso yang dilaksanakan terhadap pihak ketiga yang merupakan nasabah dari Bank lain.
b. Inkaso melalui cabang sendiri yaitu Inkaso yang dilakukan melalui cabang Bank sendiri untuk pihak ketiga di luar kota pada kantor cabang Bank sendiri.
Biaya atau fee transaksi inkasso rincian biaya yang dikeluarkan dalam melakukan Inkaso yaitu sebagai berikut :
- Outward collection (inkaso keluar) : 0,125% x nominal transfer (min USD 10, max USD 150) atau biasanya Rp 7.500,-
- Inward collection (inkaso masuk) : 0,125% x nominal transfer (min USD 10, max USD 150) + USD 35 atau biasanya Rp 5.000,-
Manfaat Inkaso:

a. Membantu lebih efektif dan efisien dalam penyelesaian tagihan antar kota.
b. Lebih bonafid dan nasabah memiliki reputasi yang lebih jelas.

Sumber:

Jumat, 19 April 2013

Perbankan Elektronik


Perbankan Elektronik
Mobile Banking adalah layanan bank yang dapat diakses langsung oleh nasabah melalui telepon seluler atau handphone GSM (Global System For Communication) dengan menggunakan menu yang sudah tersedia di SIM Card atau handphone yang saat ini menggunakan media SMS (Short Message Service).
Arti istilah Mobile Banking dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut atau disingkat dengan M-Banking. Fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak seperti handphone. Dengan penyediaan fasilitas yang hampir sama dengan ATM kecuali mengambil uang cash.
Menurut Ronald M Hutabarat (2010), Mobile banking yaitu :
“Mobile banking yaitu sebuah fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak seperti handphone dengan penyediaan fasilitas yang hampir sama dengan ATM kecuali mengambil uang cash.”
Sedangkan dalam Wikipedia disebutkan bahwa :
“Mobile banking adalah istilah yang digunakan untuk melakukan cek saldo, transaksi rekening, pembayaran dan lain-lain melalui perangkat mobile seperti ponsel.”
Dapat disimpulkan bahwa Mobile banking adalah fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak seperti handphone yang digunakan untuk melakukan cek saldo, transaksi rekening dan lain-lain kecuali mengambil uang cash.
Kegunaan, Keuntungan dan Kenyamanan Mobile banking
·         Mudah
Untuk melakukan transaksi kita tidak perlu datang secara langsung  ke bank. Tidak perlu memiliki keterampilan khusus untuk menggunakan mobile banking tersebut.
·         Praktis
Setiap nasabah dapat langsung bertransaksi perbankan melalui ponsel setiap saat, kapan saja dan di mana saja.


·         Aman
Mobile banking memiliki sistem proteksi yang aman dengan  menggunakan PIN yang dapat dipilih sendiri dan dirubah sesuai keinginan nasabah.
·         Penggunaan yang bersahabat
Menu mobile banking dirancang sedemikian rupa sehingga mudah digunakan oleh siapa saja. Nasabah tinggal memilih jenis transaksi dari menu yang sudah tersedia.
·         Nyaman
Melalui mobile banking, nasabah seperti memiliki ATM pribadi dalam genggaman tangan, karena berbagai transaksi yang dapat dilakukan di ATM dapat dilakukan melalui mobile banking kecuali penarikan tunai.
Jenis-Jenis Fasilitas Mobile banking
·         SMS Banking
SMS Banking merupakan layanan yang disediakan oleh Bank yang menggunakan sarana SMS untuk melakukan transaksi keuangan dan permintaan informasi keuangan. Layanan SMS Banking ini memiliki beberapa pilihan cara yang bisa disesuaikan dengan kemampuan ponsel dan kartu SIM yang digunakan, diantaranya :
1. Lewat SMS biasa (ketik SMS) transaksi dilakukan lewat pesan SMS dengan kode tertentu ke nomor khusus yang sudah disediakan.
2. Lewat menu SIM Toolkit Menu SIM Toolkit yakni menu yang biasanya terdapat pada kartu SIM.17
·         WAP Banking
WAP (Wireless Application Protocol) adalah protocol standar dunia yang memungkinkan pengguna mengakses internet melalui perangkat bergerak semisal ponsel.
Pada M-banking ini saya akan menjelaskan proses pemakaian M-baking di Bank Mandiri. Saya sendiri menggunakan fasilitas ini dan sangat membantu saya jika ingin mencek jumlah saldo, mencek mutasi transaksi ataupun ingin mentransfer uang. Sebenarnya M-banking itu tidak hanya diakses melalui SMS seperti yang dijelaskan wikipedia, akan tetapi m-banking bisa juga di akses melalui menu, menu ini biasanya telah ada didalam handphone itu sendiri dan lebih memudahkan pengguna M-banking dibandingkan menggunakan layanan sms. 

Pertama-tama untuk menikmati layanan M-banking ini tentu saja kita harus memiliki tabungan di bank Mandiri. Langkah selanjutnya ialah kita daftarkan nomor handphone kita melalui ATM mandiri, setelah proses yang mudah dan cepat maka handphone kita pun telah terdaftar ke dalam m-banking. Tapi jika kita hanya mendaftar melalui layanan yang kita nikmati hanya melihat saldo dan mencek mutasi, kita tidak bisa menikmati layanan transfer, untuk menikmati layanan transfer kita harus ke pergi ke customer service bank mandiri, disana kita akan mengisi formulir pendaftaran dan kita pun bisa menikmati layanan transfer.

Sumber:

Selasa, 26 Maret 2013

Sistem Aplikasi dalam Asuransi Kesehatan

Berdasarkan data WHO, ada 3 sistem asuransi kesehatan universal yang diterapkan berbagai negara. 3 sistem tersebut adalah
  • Single payer dalam bahasa Indonesia adalah kewajiban tunggal dimana hanya satu sumber yang mengeluarkan uang. Sistem ini berarti pemerintah akan membayar semua perawatan kesehatan untuk semua warga negara tersebut (warga negara terdaftar) terkecuali copay (copayment) dan Co-insurance. Copay adalah sistem dimana pembayaran sudah ditetapkan dalam polis dan pemengang polis harus membayarnya setiap kali mengunakan layanan medis sedangan Co-insurance adalah asuransi berjangka yang pembayarananya dilakukan oleh beberapa pihak.
  • Two-tier merupakan sistem dimana pemerintah menyedihakan asuransi dengan nilai yang kecil untuk semua warga negaranya ditambah dengan layanan tambahan. Contoh negara menggunakan sistem ini adalah Singapura. Di negara ini, warganya menerima asuransi dan ditambah rekening kesehatan yang bisa mereka gunakan untuk membayar perawatan rutin.
  • Insurance Mandate merupakan sistem dimana orang diwajibkan untuk membeli asuransi kesehatan. Ini adalah asuransi yang ingin diterapkan pemerintahan Obama.  Dengan setiap warga diwajibkan untuk membeli asuransi ini, pengeluaran biaya akan berkurang karena orang yang sudah memiliki asuransi akan menerima perawatan pencegahan dan diperiksa sama dokter utama. Dengan adanya pemeriksaan tersebut, biaya ruang gawat darurat dan operasi bisa diminimalis.
sumber

Aplikasi yang digunakan adalah :

1. Mesin Quote: Sebuah mesin kutipan akan membantu pelanggan potensial untuk mengetahui semua rencana kesehatan dariperusahaan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebuah mesin kutipan menyediakan perusahaan asuransi kesempatan untuk menampilkan produk dan layanan mereka.
2. Alat perbandingan: Kutipan perbandingan adalah salah satu langkah dasar sebelum pelanggan memutuskan rencana. Sebuah alat perbandingan adalah cara yang baik untuk mengiklankan bahwa jika mereka berbelanja dari bahwa portal tertentu, mereka akan mendapatkan nilai terbaik untuk uang.
3. Sebuah perangkat lunak mempertahankan catatan dasar yang menyimpan data administratif dari setiap klien dari perusahaan asuransi dan setiap aplikasi bahwa perusahaan menerima.
4. Sebuah Electronic Health Record(EHR) perangkat lunak yang mempertahankan sejarah medis dari setiap klien dan yang dapat digunakan sebagai referensi ketika memutuskan klaim Hal ini bukan hanya tentang mengakses perangkat lunak, tetapi asuransi kesehatan perusahaanharus memiliki pertimbangan hati-hati dalam pikiran sebelum nya memutuskan untuk masuk untuk perangkat lunak pada platform internet-nya. Pastikan bahwa perangkat lunak asuransi HIPAA compliant. Asuransi Kesehatan Portabilitas dan Akuntabilitas Actset peraturan tertentu dan semua software asuransi harus HIPAA kompatibel. Dengan baru Pasien Perlindungan dan Terjangkau Perawatan UUmendapatkan ditegakkan, softwares baru juga harus sesuai dengan reformasi federal yang baru. Ini harus mudah untuk memperbarui perangkat lunak asuransi kesehatan sesuai dengan tarif premi terbaru dan peraturan asuransi. Asuransi kesehatan software merupakan alat penting bagi para profesional asuransi untuk melayani klien mereka secara efisien. Mereka membantu banyak dalam mengetahui dan pembelian rencana kesehatan dan pengolahan lebih cepat dari aplikasi dan klaim membuat kehidupan konsumen, broker dan perusahaan asuransi lebih mudah.

sumber: wikipedia

Senin, 10 Desember 2012

Siklus Hidup Pengembangan Sistem


Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem informsi yang berbasis komputer dapat merupakan tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan sistem. Siklus ini disebut dengan siklus hidup suatu sistem (systems life cycle). Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dala tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.

Siklus hidup pengembangan sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baikmelalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik, siklus itu antara lain :
  • Mengidentifikasikan masalah, peluang dan tujuan.
  • Menentukan sarat-sarat informasi.
  • Menganalisis kebutuhan sistem.
  • Merancang sistem yang direkomendasikan.
  • Mengembangkan dan medokumentasikan perangkat lunak.
  • Menguji dan mempertahankan sistem.
  • Mengimplementasikan dan mengevaluasikan sistem

Dalam membangun suatu sistem informasi (dalam hal ini lebih mengacu kepada pengertian aplikasi perangkat lunak) digunakan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle atau SDLC). SDLC terdiri dari sejumlah tahapan yang dilaksanakan secara berurutan. Secara umum tahapan dari SDLC adalah sebagai berikut:
1.      Pengumpulan data (data gathering)
Jika sudah ada sistem yang berjalan sebelumnya maka perlu dilakukan pengumpulan data dan informasi yang dihasilkan dari sistem yang ada. Pengumpulan laporan (report), cetakan (print-out), dsb baik yang sudah ada maupun yang diharapkan untuk ada pada sistem yang baru. Interview dan questionnaire terhadap orang-orang yang terlibat dalam sistem juga mungkin perlu dilakukan. Apabila sistem yang akan dikembangkan benar-benar baru (belum ada sistem informasi sebelumnya) maka pada tahapan ini pengembang bisa lebih menekankan kepada studi kelayakan dan definisi sistem.


2.      Analisa Sistem
Jika tahapan pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan klien atau pengguna sistem informasi, maka mulai dari tahapan analisa lebih banyak dilakukan oleh pihak pengembang sendiri. Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dikembangkan. Mendefinisikan objek-objek yang terlibat dalam sistem dan batasan sistem.

3.      Perancangan Sistem (design)
Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik. Merancang input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada saat implementasi (deployment).

4.      Penulisan kode program (Coding)
Programming (desktop application) atau Scripting (web-based application) hanyalah salah satu tahapan dari siklus hidup pengembangan sistem. Tahapan ini dilakukan oleh satu atau lebih programmer. Jika tahapan analisa dan perancangan sistem telah dilakukan dengan baik, maka porsi tahapan coding tidaklah besar.

5.      Testing
Biasanya tahapan ini dilakukan oleh Quality Assurance dari pihak pengembang untuk memastikan bahwa software yang dibangun telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu metodenya bisa dengan menginput sejumlah data pada sistem baru dan membandingkan hasilnya dengan sistem lama. Apabila diperlukan maka tahapan ini bisa dibagi menjadi dua yaitu testing oleh pihak pengembang (alpha testing) dan testing oleh pihak pengguna (beta testing).

6.      Instalasi
Pada pengembangan aplikasi Client-Server, umumnya terdapat server untuk development, testing dan production. Server development berada di tempat pengembang dan dipergunakan selama pengembangan dan bisa juga setelahnya untuk perbaikan aplikasi secara terus menerus (continuous improvements). Server testing berada di tempat pengembang dan bisa juga di tempat pengguna apabila diperlukan beta testing. Setelah aplikasi dirasa siap untuk dipergunakan maka digunakanlah server production yang berada di tempat pengguna. Pada prakteknya di tempat pengembang juga bisa terdapat server production yaitu server yang memiliki spesifikasi hardware dan software yang sama dengan server di tempat pengguna. Hal ini dimaksudkan agar apabila ditemukan error atau bug pada aplikasi di tempat pengguna maka pengembang dapat mudah mencari penyebabnya pada server production mereka.

7.      Pelatihan
Pihak pengembang memberikan training bagi para pengguna program aplikasi sistem informasi ini. Apabila sebelumnya tidak dilakukan beta testing maka pada tahapan ini juga bisa dilangsungkan User Acceptance Test.

8.      Pemeliharaan
Maintenance bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang digunakan oleh pihak pengguna benar-benar telah stabil dan terbebas dari error dan bug. Pemeliharaan ini biasanya berkaitan dengan masa garansi yang diberikan oleh pihak pengembang sesuai dengan perjanjian dengan pihak pengguna. Lamanya waktu pemeliharaan sangat bervariasi. Namun pada umumnya sistem informasi yang kompleks membutuhkan masa pemeliharaan dari enam bulan hingga seumur hidup program aplikasi.

Sumber:

Aplikasi - aplikasi Siklus Produksi dan Keuangan


Aplikasi - aplikasi Siklus Produksi dan Keuangan

Siklus Produksi
Siklus hidup produk manajemen (atau PLCM) adalah suksesi strategi yang digunakan oleh manajemen bisnis sebagai produk berjalan melalui siklus hidup-nya. Kondisi di mana suatu produk dijual (iklan, saturasi) perubahan dari waktu ke waktu dan harus dikelola sebagai bergerak melalui tahap suksesi nya.

Siklus hidup produk (PLC) Seperti manusia, produk juga memiliki busur. Dari lahir sampai mati, manusia melewati berbagai tahap misalnya kelahiran, pertumbuhan, kematangan, penurunan dan kematian. Sebuah siklus hidup serupa terlihat dalam hal produk. Siklus hidup produk berjalan melalui beberapa tahap, melibatkan disiplin profesional banyak, dan membutuhkan banyak keterampilan, alat dan proses. Siklus hidup produk (PLC) harus dilakukan dengan kehidupan sebuah produk di pasar sehubungan dengan bisnis / komersial dan biaya langkah-langkah penjualan. Untuk mengatakan bahwa suatu produk memiliki siklus hidup adalah untuk menegaskan tiga hal:
·         Produk memiliki hidup yang terbatas,
Penjualan produk melalui tahap yang berbeda, masing-masing tantangan yang berbeda berpose, peluang, dan masalah kepada penjual,
Produk memerlukan pemasaran yang berbeda, pembiayaan, manufaktur, pembelian, dan strategi sumber daya manusia di setiap tahap siklus hidup.
Empat tahap utama siklus hidup produk dan karakteristik yang menyertainya adalah:
 
1.     Pasar tahap pengenalan
·         >  biaya sangat tinggi
·       > penjualan lambat untuk memulai
·          > sedikit atau tidak ada persaingan
·          > permintaan harus dibuat
·         > pelanggan harus diminta untuk mencoba produk
·         > membuat uang pada tahap ini

2.     Pertumbuhan tahap
·         > mengurangi biaya karena skala ekonomi
·         > volume penjualan meningkat secara signifikan
·         > mulai meningkat
·         > meningkatkan kesadaran publik
·         > kompetisi mulai meningkat dengan pemain baru dalam membangun pasar
·         > persaingan yang meningkat menyebabkan penurunan harga

3.     Kematangan tahap
·         > biaya diturunkan sebagai akibat dari volume produksi meningkat dan mengalami efek kurva
·         > puncak volume penjualan dan kejenuhan pasar tercapai
·         > peningkatan pesaing memasuki pasar
·         > harga cenderung turun karena proliferasi produk yang bersaing
·         > merek dan diversifikasi fitur ditekankan untuk memelihara atau meningkatkan pangsa pasar
·         > Keuntungan industri turun

4.     Tahap penurunan
·         > biaya menjadi kontra-optimal
·         > penurunan volume penjualan
·         > harga, mengurangi profitabilitas
·         > keuntungan menjadi lebih tantangan produksi / distribusi efisiensi dari penjualan meningkat

Aplikasi siklus keuangan
Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
a.       sistem pemilikan.
b.       sistem catatan jurnal.
c.       Sistem pelaporan keuangan.

Sumber:

Siklus Pendapatan dan Pengeluaran


Siklus Pendapatan dan Pengeluaran


Pengertian Siklus Pendapatan :

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Terdapat empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :

1. Entri Pesanan Penjualan :

• Mengambil pesanan dari pelanggan.
• Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan.
• Memeriksa ketersediaan persediaan.

2. Pengiriman

Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap :
• Mengambil dan mengepak pesanan.
• Mengirim pesanan tersebut.

3. Penagihan dan Piutang Usaha

Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan :
• Penagihan ke para pelanggan.
• Memelihara data piutang usaha.

4. Penagihan Kas

• Menangani kiriman uang pelanggan.
• Menyimpannya ke bank.

Tujuan perusahaan dalam pelaksanaan siklus pendapatan :
1.      Mencatat permintaan penjualan agar tepat dan akurat
2.      Memverifikasi kelayakan kredit konsumen
3.      Mengirimkan barang atau memberikan jasa tepat waktu sesuai dengan perjanjian
4.      Melakukan penagihan kepada konsumen pada waktu yang tepat dan dengan cara yang benar
5.      Membukukan penjualan dan penerimaan kas kedalam akun konsumen dengan tepat
6.      Mengamankan kas sampai dilakukan penyetoran barang
Aplikasi siklus pengeluaran
Siklus ini memproses transaksi yang menggambarkan peristiwa ekonomi berikut : permintaan barang, penerimaan barang, mencatat kewajiban untuk membayar barang, dan membayar untuk barang itu.

Pada siklus ini, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan empat aplikasi :
1. Aplikasi pembelian.
2. Aplikasi penerimaan.
3. Aplikasi surat bukti.
4. Aplikasi disbursemen kas.

Tujuan system pengeluaran yaitu:
1.      Menjamin barang dan jasa yang dipesan sesuai dengan yang dibutuhkan.
2.      Menerima barang dalam kondisi baik.
3.      Menentukan faktur yang berkaitan barang dan jasa dengan benar.Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran dengan tepat.
4.      Mengirimkan uang ke pemasok yang tepat.
5.      Menjamin semua pengeluaran kas berkaitan dengan pengeluaran yang telah diijinkan.

Sumber: