Kamis, 03 Mei 2012

Warisan Habibie dan Peningkatan Kapabilitas Industri Pertahanan Nasional

Kisah bermula dari dipanggil pulangnya BJ Habibie(selanjutnya disingkat BJH) ke tanah air pertengahan dekade 70-an. Beliau yang saat itu sudah menjabat sebagai Vice President perusahaan pesawat terbang Jerman, MBB, mendapat misi dari pak Harto untuk membangun kemandirian Iptek.


Ide awal dari BJH adalah bagaimana membangun Iptek bangsa tanpa harus memperlebar celah ketertinggalan Iptek dari negara maju, bahkan untuk semakin memperkecil celah tersebut. Karena jikalau dimulai dengan cara yang konvensional, memulai dengan R&D, maka kita akan makin jauh tertinggal dengan negara-negara maju yang puluhan tahun lebih dulu R&D di berbagai bidang. Disamping itu, menurut istilah yang digunakan BJH, kemungkinan besar hasil yang kita dapat hanyalah "penemuan kembali roda" yang sudah ditemukan oleh negara-2 maju tersebut puluhan tahun sebelumnya. Disisi lain, beliau juga harus mempertimbangkan aspek kemampuan ekonomi bangsa.

Apapun jalan/cara yg akan dipilih sudah pasti memerlukan biaya ekonomi dan investasi yang besar. Singkatnya beliau mencoba mencari jalan tengah agar biaya dan investasi yang besar itu efektif memberikan penguasaan dan pendalaman Iptek yang dapat bersaing secara internasional dan terwujud dalam masa yang relatif singkat . Akhirnya beliau menimbang cara "radikal" (atau "progresif revolusioner" istilah PKI dulu) yang terbaik adalah dengan "4 tahapan transformasi industri".

Ini adalah jalan pintas paling tepat sesuai situasi dan kondisi bangsa. Jenis teknologi/industri yang dipilih pun harus sesuai dengan permasalahan pembangunan bangsa(problem oriented) dan mampu mengatasi problem-problem tersebut. Uraian berikut disadur dari makalah pidatonya di Bonn, Jerman, tahun 1983 berjudul : "Beberapa Pemikiran tentang Strategi Transformasi Industri Suatu Negara Sedang Berkembang".

Contoh identifikasi problem pembangunan oleh BJH adalah: Indonesia sebagai negara kepulauan. Karenanya industri transportasi darat, laut, udara adalah strategis untuk mengatasi problem mobilitas penduduk dan barang(karena itu PTDI,PT PAL, dan PT INKA termasuk dalam industri strategis).

Kemudian industri telekomunikasi dan elektronika (sekarang ditambah informasi/IT) juga mutlak ada sebagai pemersatu dan sarana komunikasi bangsa(karenanya didirikan PT LEN/INTI).

Kemudian setelah mengkaji problem-problem pembangunan yang lainnya, ditentukanlah jenis-jenis industri strategis yang dianggap sebagai solusi mengatasi problem-problem pembangunan tersebut. Jadi lengkapnya bidang-2 industri yang dianggap strategis saat itu adalah:

* Industri transportasi laut, udara,dan darat
* Industri energi
* Industri enjinering/rekayasa dan desain
* Industri mesin dan peralatan pertanian
* Industri pertahanan
* Industri pekerjaan umum/teknik sipil

Kesemuanya oleh pemerintah di wujudkan dalam beberapa BUMNIS. Dikemudian hari, industri-industri yang termasuk dalam BUMNIS ini digabung dalam satu holding company bernama PT Bahana Prakarya Industri Strategis (PT BPIS) sebagai upaya optimasi aspek bisnis. Tujuan lainnya agar jika masing-masing industri strategis ini sudah punya produk unggulan, maka dapat menjadi partner sejajar dengan konglomerasi-2 perusahaan multinasional (Semacam GE, Siemens, Mitsubishi, dll) yang mencari pasar di Indonesia. Diluar industri-industri strategis, juga dibentuk suatu kawasan otoritas khusus untuk industri manufaktur maju yang akan menyaingi Singapura, yaitu Batam.

Kemudian semua industri-industri strategis tersebut di tetapkan sebagai wahana-wahana transformasi industri untuk penguasaan Iptek dalam 4 tahapan yang sistematis :

1. Lisensi & progressive manufacturing, Sasarannya pengenalan dan penguasaan teknologi produksi/manufacturing yang maju untuk satu produk unggulan yang sudah ada di pasaran,Contoh: C-212
2. Technology integration, Dengan penguasaan teknik produksi yg maju, mencoba mengintegrasikan komponen-komponen teknologi yang sudah ada menjadi produk baru,Contoh: CN-235
3. Desain& rancang bangun produk baru unggulan, setelah penguasaan integrasi teknologi, mencoba membangun produk yang sama sekali baru secara mandiri,Contoh:N-250.
4. R&D, setelah mampu membuat satu produk baru, maka melalui litbang di harapkan dapat diciptakan penyempurnaan,inovasi, modifikasi,atau produk yg lebih maju utk meraih dan mempertahankan keunggulan produk di pasaran internasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar